Lampungku39– Jangankan penonton, pemain Timnas U-20 pun frustasi menghadapi Uzbekistan. Husni Mubarak yakin, penonton yang jumlahnya tidak semeriah Timnas Indonesia Shin Tae-yong, penonton Timnas U-20 asuhan Indra Syafri sudah mematikan televisi, ponsel atau mengganti channel lain setelah gol ketiga Uzbekistan ke gawang Ikram.
Pengamat sepakbola tanah air asal Bandar Lampung tersebut mengatakan pada Senin, 17 Februari 2024. Selain penonton, para pemain Indonesia sangat frustasi untuk membongkar lini pertahanan lawan.
“Namun rasa frustasi itu justru karena skema main mereka yang tidak memanfaatkan ruang lebar lapangan. Kalau pun main di sayap, mereka itu maunya gas terus, enggak mau delay. Maunya gas terus menusuk ke kotak pinalti.”
Dengan formasi 4-2-3-1 yang Indra Syafri terapkan, lini sayap dan tengah justru kewalahan meladeni permaian Uzbekistan yang menerapkan high press.
Lini sayap sama sekali tak termanfaatkan, barangkali karena pemain sudah merasa frustasi menghadapi high press Uzbekistan.
“Jangan lupakan juga dalam pertandingan itu, ketika pemain sayap menguasai bola, pemain itu kehilangan teman karena satupun kawan tidak ada yang mendekat,” ujar Husni.
Permainan Indonesia benar-benar mati dalam pertandingan yang berlangsung pada Minggu, 16 Februari tersebut. Pemain lini tengah Timnas U-20 lebih memilih shooting jarak jauh dibanding membagi bola ke pemain sayap.
“Yang parah juga, masih ada saja pemain Timnas yang berupaya menggiring dan menggocek bola sendiri. Ini kan konyol, sudah tahu kalah kualitas tapi malah ngotot sendiri.”
Husni Mubarak beranggapan bahwa pemain Timnas Indonesia U-20 ini hanya bisa bermain bola, tapi tidak mengerti estetika bermain sepakbola bagaimana merebut dan mengolah bola sehingga permainan lebih hidup.
“Kalah dan menang dalam sepakbola ialah hal yang biasa dan pasti, tapi kan cara bermain itu lho. Cara bertahannya bagaimana dan cara menyerangnya bagaimana, itu dia yang terlihat buruk dari skuat ini.”***